Dikutip dari BBC,
Jumat 8 Februari 2014, Ben-Itzhak mengetengahkan sebuah kasus yang
melibatkan bocah 11 tahun di Kanada yang berhasil membobol situs
permainan online dan media sosial. Bocah tersebut berhasil mencuri uang
virtual dalam permainan itu.
Peran bocah ini diketahui setelah dilakukan penyelidikan oleh tim ahli
di Kanada. Mereka menemukan bahwa bocah yang tidak disebutkan namanya
ini menggunakan kode amatir namun cukup jitu untuk menipu jaringan
mereka.
Itzhak mengatakan, game bernama Runescape itu dibobol oleh bocah
tersebut menggunakan bahasa pemrograman dasar seperti Visual Basic dan
C#, namun penuh berbagai kesalahancoding yang tidak mungkin dilakukan para hacker profesional.
Menariknya, bocah ini membuat sebuah program yang menyamar sebagai cheat yang bisa digunakan para pemain Runescape. Mereka yang terpancing lantas ikut bergabung.
Namun
alih-alih diberikan "kode curang" program tersebut malah mencuri nama
akun dan password pemain. Lantas, uang-uang virtual dalam permainan itu
mereka digasak oleh pelaku.
"Kami
menemukan bahwa malware itu digunakan untuk mencuri data pemain dan
mengirimkannya ke sebuah alamat email. Pembuat malware tersebut turun
dicantumkan dalam kode, beserta alamat email, password dan informasi
lainnya. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh hacker berpengalaman,"
kata Ben-Itzhak.
Pelakunya adalah bocah 11 tahun yang tinggal di sebuah kota di Kanada.
Ben-Itzhak tidak mengatakan apakah ada konsekuensi hukum atas apa yang
telah dilakukannya.
Semakin mudanya usia hacker, menurut Ben-Itzhak, adalah berkat semakin
majunya pendidikan ilmu komputer di berbagai negara. Saat ini,
sekolah-sekolah tidak hanya mengajarkan muridnya menjalankan komputer,
tapi sudah masuk ke bab pemrograman.
Namun, dia melanjutkan, seiring dengan semakin pintarnya anak-anak zaman
sekarang pihak sekolah harus juga memberitahukan cara penggunaan ilmu
pengetahuan itu dengan benar.
"Semakin
banyaknya sekolah yang mengajarkan pemrograman sejak dini, sebelum
mereka dewasa dan mengetahui apa dampak dari tindakan mereka, maka kasus
seperti ini akan terus muncul. kata Ben-Itzhak.
0 komentar :
Speak up your mind
Budayakan Komen Setelah Membaca
Tell us what you're thinking... !