Tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Anas Urbaningrum
menanggapi santai pihak-pihak yang mengancam terkait pernyataannya
kepada publik belakangan ini. Bahkan ia mengaku, ancaman kepadanya sudah ada sejak dulu.
"Kalau ancaman dari dulu ya, tapi itu biasa saja," ujar Anas di
kediamannya, Jl Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, dikutip dari
laman Tribun Timur, Kamis (28/2/2013).
Meski mengaku menerima ancaman, namun Anas tak berniat meminta
perlindungan pada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). "Kan,
ada dua malaikat di bahu kanan dan kiri, ya," ucapnya.
Dalam ajaran Islam, dua malaikat itu adalah Malaikat Raqib dan Atid. Malaikat berada di kiri dan kanan setiap manusia. Malaikat
Raqib di sebelah kiri mencatat amalan jahat sementara Malaikat Atid di
sebelah kanan mencatat amalan baik. Tiap satu kebajikan ditulis dengan
sepuluh ganda kebajikan manakala satu kejahatan ditulis dengan satu
kejahatan sahaja.
Untuk diketahui, belakangan ini Anas mulai banyak bicara ke hadapan
media atas kasus yang menimpanya. Anas diduga mengetahui sejumlah
informasi kasus lain dan siap membukanya. Sebelumnya, Anas juga mengaku
tak khawatir dengan reaksi pihak Istana Negara atas pernyataannya. Ia
tetap yakin tak terlibat dalam kasus Hambalang.
"Yang penting dalam situasi seperti ini, saya diajarkan untuk banyak sabar dan banyak shalat," ucapnya singkat.
Ketua Umum PP Muhamadyah Din Syamsuddin pernah mengatakan, Anas pernah
menerima ancaman. Menurut Din, proses penetapan status tersangka untuk
Anas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tidak dapat dilepaskan
dari unsur politik. Hal tersebut, kata dia, juga sempat didiskusikan
dengan Anas.
"Kekuasaan menggunakan aparat negara untuk membuat seperti ini, dan saya kira dia sangat siap menghadapi," katanya.
Anas, kata Din, juga diancam oleh pihak-pihak tertentu tanpa ia mau
menyebutkan. Namun demikian Anas masih dapat menyikapinya dengan tenang.
Ia mengimbau kepada teman-teman Anas termasuk dari Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) untuk menjaga dan melindungi Anas.
0 komentar :
Speak up your mind
Budayakan Komen Setelah Membaca
Tell us what you're thinking... !